Kekhalifahan Rasyidin ( الخلافة
الراشدية al-khilafat ar-Rāsyidīyah)
adalah kekhalifahan yang berdiri setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW
pada tahun 632 M, atau
tahun 11 H. Kekhalifahan ini terdiri atas
empat khalifah pertama dalam sejarah Islam, yang disebut
sebagai Khulafaur Rasyidin. Pada puncak kejayaannya, Kekhalifahan Rasyidin
membentang dari Jazirah Arab, sampai ke Levant, Kaukasus dan Afrika
Utara di barat, serta sampai ke dataran tinggi Iran dan Asia
Tengah di timur. Kekhalifahan Rasyidin merupakan negara terbesar dalam
sejarah sampai masa tersebut.
Nabi Muhammad
tidak mengajarkan secara langsung bagaimana memilih pemimpin setelah dia
meninggal. Secara tidak langsung, Islam memberikan kebebasan untuk membuat
model pemilihan khalifah. Kepemimpinan keempat Khulafaur Rasyidin pun
berbeda-beda sesuai dengan karakter pribadi dan situasi masyarakatnya.
Utsman bin Affan
Ketika Umar
sakit keras karena tertikam oleh Abu Lu'lu'ah al-Majusi seorang budak
asal persia, dia membentuk tim formatur yang terdiri dari Utsman bin Affan, Ali
Bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman
bin Auf, dan Saad bin Abi Waqqas. Tugas tim formatur memilih salah seorang
diantara mereka sebagai penggantinya. Abdurrahman bin Auf dipercaya menjadi
ketua tim formatur.
Setelah Umar bin
Khattab wafat, tim formatur mengadakan rapat. Empat orang anggota mengundurkan
diri menjadi calon Khalifah sehingga tinggal dua orang yaitu Utsman bin Affan
dan Ali bin Abi Thalib. Proses pemilihan menghadapi kesulitan, karena
berdasarkan pendapat umum bahwa masyarakat menginginkan Utsman bin Affan
menjadi Khalifah.
Sedangkan
diantara calon penggati Umar bin Khattab terjadi perbedaan pendapat. Dimana
Abdurrahman bin Auf cenderung mendukung Utsman bin Affan. Sa’ad bin Abi Waqqas
ke Ali Bin Abi Thalib. Hasil kesepakatan dan persetujuan umat Islam, maka
diangkatlah Utsman bin Affan sebagai penggati Umar bin Khattab. Dia diangkat
diusia ke 70 tahun dan menjadi Khalifah selama 12 tahun.
Model
kepemimpinan Umar bin Khattab dilanjutkan oleh Utsman bin Affan. Dia mengembang
Islam ke beberapa daerah yang belum tercapai pada masa Umar bin Khattab.
Perbedaan karakter Utsman dengan Umar bin Khattab menimbulkan model
kepemimpinan yang berbeda.
Karakter Utsman
yang lembut berbeda dengan karakter Umar yang tegas dan keras. Hal ini
menimbulkan kekecewaan umat Islam. Disamping itu Utsman bin Affan diangkat usia
70 tahun. Sehingga dia memimpin umat Islam sedikit lemah. Kebijakan yang paling
disorot adalah kebijakannya pada pengangkatan kerabat keluarganya menduduki
jabatan penting.
Seperti
gubernur-gubernur di daerah kekuasaan Islam berasal dari kerabat dekat. Selain
perluasan Islam, Utsman memperhatikan pembangunan dalam kota seperti membangun
bendungan pencegah banjir, jalan-jalan, jembatan, masjid, dan perluasan masjid
Nabawi. Dia memperluas daya tampung masjid Nabawi yang dibangun pada zaman
Muhammad.
Pada masalah
suksesi kepemimpinan, Usman bin Affan tidak meninggalkan pesan. Dia meninggal
terbunuh dalam peristiwa berdarah ketika sedang membaca al Qur'an. Hal itulah
yang memperburuk situasi politik setelah meninggalnya Usman bin Affan di usia
83 tahun.
Sumber : Wikipedia