3 Peran Orangtua Didik Anak di Era
"Zaman Now”
KOMPAS.com -
Menjadi orangtua adalah impian setiap pasangan suami istri. Terlebih jika
memiliki
anak, maka orangtua bakal punya tugas lebih besar di dalam keluarga.
Apa saja tugas itu? Tentu ada banyak, salah satunya mendidik anak untuk menjadi
pribadi yang baik dalam segala hal. Namun yang paling penting, orangtua adalah
pendidik yang utama dan pertama di dalam keluarga. Terlebih di era "zaman
now" ini, pendidikan di keluarga sangat penting sebagai pondasi tumbuh
kembang anak. Baca juga: 15 Contoh Kerjasama Orangtua dan Guru untuk Bantu
Mendidik Anak Jika dipersingkat lagi, sebenarnya ada tiga peran orangtua dalam
mendidik anak-anaknya.
Seperti dikutip dari laman Sahabat Keluarga Kemendikbud
RI, 3 peran orangtua tersebut yaitu:
1.
Orangtua sebagai trainer
Bahasa umum, trainer adalah orang
yang yang memberikan pelatihan berupa pengetahuan dan keterampilan. Ternyata
peran ini sangat cocok bagi orangtua untuk mendidik anak terutama saat anak
berusia 1-7 tahun. Di usia tersebut saat yang tepat memberikan pondasi
kehidupan berupa pengetahuan dan keterampilan dasar. Misalnya pengetahuan
mengenai perilaku atau nilai-nilai yang baik maupun yang buruk. Bisa pula
dengan mengajarkan anak tentang toilet training. Peran orangtua ialah
memberikan detail, cara yang baik bagaimana buang air.
2.
Orangtua sebagai coach
Arti dari coach sendiri yakni orang
yang membantu seseorang mencapai tujuannya dengan memaksimalkan potensi dari
dirinya. Seorang coach/pelatih ini akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Orangtua menjadi coach saat si anak
berada pada usia 8-21 tahun. Walaupun ditujukan pada anak-anak remaja, ilmu
coaching bisa diterapkan pada usia anak berapapun. Baca juga: 4 Manfaat
Orangtua Dampingi Anak Belajar, Yakni... Pada peran ini, orangtua memaksimalkan
potensi yang ada dalam diri anak untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk bisa
memaksimalkan potensi diri anak, tentu orangtua harus mengetahui dan bisa
menggali potensi yang dimiliki anaknya. Ketika mencapai usia 15 tahun, anak
sudah menginjak kedewasaan. Maka orangtua hanya perlu mendampingi dengan
pertanyaan mendalam yang akan memaksimalkan potensi anak. Keterampilan coaching
ini sangat bermanfaat bagi orangtua dalam hal menemani tumbuh kembang anak.
Secara alamiah, sebenarnya orangtua sudah bertindak sebagai coach. Jika proses
alamiah ini ditingkatkan dengan ilmu dan keterampilan, diharapkan proses yang
dilakukan menjadi lebih baik dan lebih efektif.
3.
Orangtua sebagai terapis
Jika bahasa awam, terapis adalah orang
yang memberikan terapi kepada kliennya dengan cara tertentu. Terapi diberikan
pada seseorang yang dalam kondisi negatif. Peran orangtua disini, jika memiliki
anak dengan mental lemah, kurang percaya diri, gugup, ragu, malas, trauma,
depresi dan lain-lain, maka orangtua harus mampu melakukan segala hal agar anak
jadi lebih baik dan maju. Orangtua menjadi terapis saat anak berusia remaja
yang umumnya labil dan mencari identitas diri, sehingga kerap berperilaku yang
tidak semestinya. Contohnya, anak mulai merasakan kesulitan dengan pelajaran
tertentu, sehingga terkadang dia sampai malas sekolah. Orangtua juga bisa
menjadi terapis terutama ketika memiliki anak berkebutuhan khusus, kecanduan
gawai yang akut, kecanduan pornografi, dan perilaku negatif lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Peran Orangtua Didik Anak di Era "Zaman Now"",
Penulis
: Albertus Adit
Editor : Yohanes Enggar Harususilo
Editor : Yohanes Enggar Harususilo